[Maaf soal typo]
Seriusan, sampai membuat kedua teman Anispun bengong memandang ketampanan abang. Laki-laki tampan dari mana ini, kenapa mereka baru melihat Farhan yang terlihat sangat rupawan pun berwibawa dalam pakaian kerja. Atasan kemeja dan celana jeans, kemudian kacamata juga rambutnya yang ikal.
Abang tampan, semua orang pasti akan mengatakan itu. Mata semua orang tidak bisa di bohongi, tapi kenapa Tika tetap nggak bisa melihat itu di diri abang.
"Kalau begitu, saya anggap masalah ini sudah selesai. Menu yang sudah kalian pesan tidak perlu membayar, ini akan menjadi tanggungan kami."Kata abang kemudian menunduk untuk memberi salam pergi.
Anis tergagap, mulutnya terbuka namun tidak mengeluarkan sepatah kata yang benar. Dia ingin memanggil lelaki itu, dia ingin melihat Farhan kembali. Laki-laki itu benar-benar bersikap asing padanya setelah kejadian masa lalu di kampus.