Abang melewati tubuh Anis begitu saja yang sontak membuat sang puan menarik lengan abang tergesa-gesa, dia butuh pertolongan masa di tinggalkan. Niatnya untuk membuat kesalah pahaman sudah terjadi, tinggal dia yang beraksi.
"Kamu mau kemana, kaki aku masih sakit."
Abang menjawab dengan nada dingin."Kamu obati sendiri, maaf saya nggak bisa nolongin kamu jadi telepon orang tua kamu atau siapapun. Karena istri saya prioritas utama sekarang!"
"Tapi gimana soal orang tadi? Dia hampir nusuk aku, tapi aku nggak tau dia. Aku takut, papa nggak akan mau kesini."Ucap Anis dengan raut wajah menyedihkan.
Tapi perihal papanya tidak akan mau datang itu adalah kebenaran, papany ahanya akan cuci tangan dengan membayar orang agar jangan sampai nama baiknya buruk karena ulah anak haram yang lahir dari perselingkuhan dirinya.