[maaf soal typo]
Abang terpaku terkejut mendengar teriakan seseorang yang sangat dikenali itu, segera wajahnya memaling untuk melihat dan tubuhnya terhenti dengan sendirinya untuk melihat sosok mungil, pendek nan menggemaskan berdada besar dengan wajah memerah murka menunjuk kearahnya.
Bersamaan dengan dua orang yang ikut melihat padanya, beberapa orang yang lain dia abaikan dan abang tertegun.
"Tika."
"Farhan, aku sakit."Anis mencoba menarik perhatian abang tapi percuma, sekarang sudah beralih fokus pada satu titik poros hidupnya disana.
Abang lepas dan dorong tubuh Anis yang bersandar padanya tanpa pikir panjang dan berlari menuju istrinya, dia tersenyum senang karena ternyata istrinya sudah datamg tapi dengan dua adik nya. Dia abaikan itu, dan sampai di dekat Tika abang hampir sampai memeluk tubuhnya sebelum seseorang menghajar perut abang sampai jatuh terduduk.
"Uhull.. uhukkk... Farrel, kenapa uhukkkk... kamu pukul abang?!"