Tika dorong wajah suaminya yang mendekat itu dengan malu, abang suka ngadi-ngadi ya. Sudah tau Tika bicara ngalor ngidul begini untuk menutupi rasa malu malah di ingatkan lagi perihal semalam.
Walau menangis tapi ujungnya, Tika mulai suka dan terbiasa dengan sentuhan abang yang... menyenangkan.
"Jangan bahas lagi donggg, Tika malu tau bang..."Katanya menutupi wajahnya yang mungkin saja memerah bagai tomat masak.
"Iya deh, gak di bahas. Di ulangin aja ya, kalau udah dua hari ulangin yang banyak. Sekarang juga gapapa..."
"Abang!!!!!"Teriak Tika malu.
.
.
Sudah lewat dua minggu dan terhitung tiga minggu lebih Tika tinggal di rumah abang bersama kedua adik iparnya, masalah waktu itu sudah terselesaikan dengan Farrel dan Hana yang di tegur perihal menjaga perasaan dan rasa malu Tika.
Urusan ranjang nggak usah di bahas, karena cukup abang dan Tika yang tau sampai saat ini pun malaikat dan tuhan yang maha mengetahui.