"Kamu nggak akan mengerti Dani! Ibu juga suruh kamu dan kalian semua untuk segera mencari pasangan sampai mau tua begini, ibu belum dapat satupun cucu!!"Sanggah Rani segera tidak ingin mendapat bantahan.
Segera setelah ibu, semua anak Rani bangkit dengan tarikan napas berat. Mereka semua hanya pamit kepada abang tanpa menatap Rani yang memegang dadanya dengan mata memejam, dia tau kalau dirinya terlalu terbawa perasaan sampai menyinggung kesendirian ke empat anaknya.
Terakhir pergi adalah Doni, dia menepuk punggu abang untuk ikut pergi dan memberikan waktu pada ibunya untuk berpikir dengan jernih.
"Aku disini aja bang, nemenin bibi."Jawab abang yang di angguki oleh Doni.
"Kamu kalau memang sudah capek, ijin saja dengan ibu ya. Jangan diam saja."Petuah Doni sebelum benar-benar pergi ke dalam kamar tamu di rumah Tara.
.
.