Dia kini hidup dalam kesederhanaan tanpa tuntutan untuk bersikap tegas dan kejam, dia menjadi dirinya sendiri di sini walau harus ada yang dia korbankan. Mungkin nanti akan ia ucapkan maaf jika bertemu, itupun kalau dia mau memaafkan dan bertemu dengannya.
"Kamu udah lama tinggal di sini?"Tanya seseorangyang duduk di sisinya, dia sedang membeli sarapan di warung depan kosan miliknya.
Bisa di bilang menyedihkan, untuk lepas dari jerat setan keluarganya dia memilih hidup sederhana. Sangat sederhana, walau dia membawa beberapa berkas penting dan uang yang besar. Dia tidak menggunakannya, itu dia akan pakai membuat usaha yang dia inginkan.
"Baru ada sebulan saya di sini pak."Jawabnya dengan senyum sungkan, dia pendatang tentu harus tau sopan santun kepada pribumi di sini untuk mendapat simpati mereka.
"Ohhh, baru sebulan. Pantes kamu keliatanya kikuk ya sama orang di sini, kami baik kok selagi kamu nggak buat kekacauan."Kata si lelaki tua dengan blak-blakan.