Waktu berjalan dengan cepat, Harum kini sudah berumur delapan bulan jalan sembilan. Dia sudah banyak bergerak, merangkak sana sini. Suka menangis ketika suaminya tinggal bekerja, apalagi jika melihat abang lewat di hadapan anaknya yang sedang duduk bermain dengan mainan yang bisa di gigit dengan gusi kecilnya. Dia akan merengek merangkak mengejar ayahnya, Harum ini lengket sekali dengan ayahnya sejak berumur tujuh bulan.
Padahal abang sendiri terbilang jarang berinteraksi, walau sekalinya bermain dengan sang anak akan sangat lama sampai Tika sendiri pun di lupakan abang. Apalagi sejak umur Harum enam bulan, abang sangat sibuk mengurus restoran kembali. Katanya tidak baik meninggalkan pekerjaan pada orang lain, dia harus turun tangan juga.
Seperti sekarang di mana Tika menaruh anaknya di atas lantai dengan mainan, abang masuk dengan memegang telepon menuju walk in closet segera dengan itu mata Harum yang jernih mengikuti arah kemana ayahnya pergi.
