Malam pertama abang dan Tika tidur di rumah dengan anak mereka, moment yang di tunggu keduanya. Mereka tidur di antara anak perempuannya, kemudia saling menatap dengan haru untuk tidak lama tertawa.
"Kita nanti mau ngasuh Harum dengan pola asuh bagaimana bang?"
"Menurut kamu baiknya bagaimana?"
Tika berpikir sejenak dan bicara."Aku penginnya kita komunikasi baik sama Harum ya. Jangan sampai bentak-bentak kalau umur dia masih di bawah 6 tahun, kalau sampai begitu aku bakalan marah. Umur keemasan anak itu berharga dan sekali seumur hidup, jadi harus bisa ekstra buat Harum ini."Jelas Tika pada suaminya yang mengangguk.
"Oke, kalau itu aku setuju. Awas saja kalau ada yang bentak anak kesayanganku, ku pites endasnya toh."
"Jangan jahat dan berbuat sesuatu yang buruk di depan anak kita, apalagi berantem karena mereka juga bisa meniru. Anak itu kaya akan peniruan apa yang dia liat, jadi jangan sampe abang berbuat yang enggak-enggak di depan Harum di masa depan."