Abang menarik napas dengan perlahan, udara di kampung itu memang yang paling baik. Rasanya segar dan sejuk sekali, menatap ke hamparan tanaman buah segar di hadapannya. Juga sungai yang mengalir dari gunung, sangat alami. Alam memang paling baik dari apapun di muka bumi ini.
Bunda mengobrol kembali dengan Tika, mendengarkan dengan patuh apapun petuah orang tua. Dari bagaimana jika mendadak ada darah, itu flek yang terjadi karena stres dan kecapean. Kemudian tidak lama nama abang di sebut lagi.
"Kamu nanti kalau sudah di kota, tambah pembantu saja ya. Jangan buat istrimu capek, kehamilannya lemah. Harus di jaga ketat, kamu siap siaga jangan cuman di sini perhatiannya!"Peringat bunda pada anaknya yang mengangguk sambil mengacungkan jempol.
Matanya masih menatap ke depan tanpa balik memandang bundanya.