Rahmat selesai makan, dia melihat dengan sayang meja yang masih berisi beberapa makanan yang belum dia sentuh. Melihat kearah abang yang baru saja menyelesaikan makan dengan sop iga, ada juga soto makasar yang sudah dia makan.
"Kamu itu makannya besar, tapi badannya nggak pernah keliatan gendut."Kata ayah mengomentari anaknya yang sudah hampir makan dua piring penuh.
Abang terkekeh, dia memang begitu. Tapi hanya sesekali saja, karena makan terlalu banyak walau tidak gendut juga akan bahaya bagi tubuh. Abang terlalu sayang dengan tubuhnya, tidak ingin menjadi malapetaka di masa depan.
"Nggak juga ah, ini baru sekarang aku makan banyak."Kata abang mengelak di depan ayahnya.
Rahmat tentu tertawa, anak sulungnya maih suka mengelak jika di bicarakan ia suka makan besar. Tapi tidak apa selagi itu baik-baik saja, asalkan tidak berlebihan. Melihat jam tangan, sudah menunjukkan waktu kunjungan di lapas.