"Kalau ada yang buat kamu nggak nyaman bilang sama ayah ya? Jangan kamu pendam sendiri, apapun itu. Ayah nggak akan mengadili kamu ataupun marah selagi itu masih bisa di perbaiki, kecuali itu tentang kamu..."Rahmat menarik napas kembali karena merasa berat di dadanya.
"Kecuali kamu, kalau rusak ayah nggak bisa memperbaiki apapun seperti sekarang. Jadi ayah minta, apapun itu kalau buat nggak nyaman, bilang sama ayah ya nak.... ayah mohonn..."
Tanpa sadar air mata itu jatuh, Rahmat mengusapnya perlahan sambil terus mengendarai motornya. Hana di belakang pun sama, dia sama sakit dan tidak suak dengan keadaannya saat ini. Memeluk tubuh sang ayah, dia tidak bicara tapi dari pelukannya dia setuju dengan ucapan Rahmat dan meminta maaf atas kejadian yang menimpanya.
"Kalau kamu nggak ada, karena menyimpan semuanya sendirian. Ayah akan sangat kecewa dan menyalahkan diri sendiri karena nggak becus, maafin ayah ya anak, buat kamu jadi begini..."Lagi Rahmat bicara sambil meminta maaf.