"Saya ingin mengambil adik saya yang sekarang menjadi simpanan Anda."
Marco terpaku, tatapannya diam memandang mata teguh Fahri yang tidak goyah walau dia tatap tajam.
"Ternyata kabar itu sudah sampai telinga Anda, padahal bukan dari kalangan bisnis impor sekalipun."
"Tentu saja, karena kolega ayah saya. Saya punya banyak koneksi di tempat selain bisnis yang sedang saya geluti saat ini. Jadi bagaimana pak?"
"Tentu ini cukup sulit, karena dia wanita yang saya sukai untuk saat ini walau sulit mengtarunya. Tapi after all, it's good for my boring life. Jadi apa yang bisa kamu tawarkan untuk saya untuk melepaskan adik kamu."Tebak Marco segera di akhir kalimat.
Fhari berdehem, dia tentu punya sesuatu yang akan segera Marco setujui.
"Saya punya cara dan bukti atas penggelapan dana yang istri Anda lakukan, selama ini sulit untuk menceraikannya bukan?"Ujar Fahri sambil menyesap minumannya.