Hana menahan napas, Dhika menggebrak meja di hadapannya dan matanya menatap tajam padanya. Mencari-cari alasan dan menarik mata orang di caffe untuk melihat mereka, dia akan gunakan kelemahan Hana agar dia tidak jadi memutuskannya.
"Aku tahu kamu selingkuh!! Tapi aku tetap menerima kamu, jangan lakukan ini, jangan tinggalin aku. Kamu boleh selingkuh tapi tetap di sisi aku Hana. Jangan tinggalin aku!"Katanya dengan nada lemah, sedang mata menatap merendahkan pada Hana.
Sedang sang empu memegang dadanya takut, dia melihat banyak mata memandang kearah mereka dan mulai menghakimi pun bertanya kebenaran itu dengan ras aingin tahu. Pelayan berjalan menuju kearahnya, keringat dingin itu muncul sebesar biji jagung.
"Walau kamu sudah nggak perawan aku tetap menerima kamu, harusnya dengan ini saja kamu nggak selingkuh dariku Hana. Tolong jangan tinggalkan aku Hana..."Dhika memulai drama ini dan berlutut di hadapan Hana yang berdiri ketakutan.