Jantungnya mengencang memikirkan satu jam lagi di akan mengucapkan sumpah suci pernikahan, menatap sang kekasih dan mendambanya sepenuh jiwa. Pada akhirnya hanya Aqila yang bertahan dengan lelaki brengsek sepertinya sampai menjadikan dia lebih baik dari sebelumnya, mengerti arti takut kehilangan.
Di ruang tunggu khusus mempelai pria bersama ke empat temannya, Bara meremat tanganna dan menatap cermin lagi membenarkan dasinya gugup.
"Ini udah bener, kancing udah bener, rambut juga..."Gumam Bara pada tampilan dirinya di cermin.
Ruangan itu di tata dengan rapih, selayaknya tema pernikahan yang Aqila ambil. Semua dekorasi berwarna putih elegan, harum yang kalem di dalam kamar riasny ajuga sangat menenangkan tapi tidak sampai pada Bara.
Keanu dan Gibran melipat tangan di depan dada, memerhatikan bagaimana cemas dan gugupnya Bara.