Mengitari ruangan, Fahri mengigit bibirnya seperti berpikir. Reaksi apa yang akan Farhan berikan atas apa yang dia bicarakan, walau begitu dia juga membawa berkas bukti atas segala hal yang dia cari.
"Jadi..."Suara abang pada Fahri yang terdiam.
"Sebenernya, selama tiga bulan kita hilang kontak dan semua tentang Anis seperti tertelan bumi. Dia nggak bisa kita lacak dan jejaknya benar-benar hilang begitu saja dan asumsi gue mengatakan kalau dia sepertinya punya seseorang yang mendukung dia di belakang pergerakannya, sama seperti sebelumnya dia punya sokongan dari ibu kandung kamu."
"Kemudian, tiba-tiba saja. Orang saya nemuin jejak baru Anis, dia terlihat masuk ke sebuah hotel luxury dan tidak lama pada pukul 7 malam ada pria yang masuk ke dalam kamarnya, itu mengartikan kalau memang benar adik saya punya back up untuk melindungi dia dan ini sebenarnya mengkhawatirkan."
Abang mendengarkan tidak bertanya lebih dulu, sebelum semua selesai.