Lisa berjalan di sisi sang kekasih, setelah menangis dan tidak mendengar suara apapun yang keluar dari bibir Jack. Lisa tertawa canggung dan mengusapnya perlahan, kemudian berlaga seakan tadi hanyalah akting semata.
Kemudian dia ijin ke kamar mandi, cukup lama dia berada di kamar mandi. Mengahpus make upnya di sana, toilet restoran milik suami dari perempuan yang di sukai oleh kekasihnya ini cukup bagus untuk restoran cabang. Begitu elegan dan mewah, rapih dan bersih membuat betah untuk wanita sepertinya betah berkaca.
Tidak lama, mungkin dia butuh waktu 20 menit di mana seorang wanita pendek dengan dress di bawah lutut membalut tubuh kecilnya, Lisa menatapny amelalui kaca kemana Tika masuk ke dalam bilik.
Lisa menghela napas setelah memoles lipstik ke bibirnya, tapi setelah itu dia kembali menghapusnya. Itu terlalu mencolok, wanita tadi saja begitu natural. Jika dia mengikutinya, mungkin Jack bisa saja menyukai hal itu bukan.
Tidak lama, bilik kamar mandi terbuka lagi.