Dia sudah di ingatkan beberapa kali oleh Jack, jika dia lupa maka selalu ingatkan jangan sampai tidak. Harapan Jack akan bertemu Tika itu sangat besar, bosnya itu seakan sangat menunggu dan menanti dengan sabar sampai Tika di nyatakan lebih baik oleh dokternya.
Mereka punya semua datanya, sangat mudah mengambilnya tanpa terdeteksi oleh antivirus komputer milik sang dokter. Jimmy yang berada di luar cukup merasa aneh, dia sebenarnya paham kalau sang bos baru saja melakukan sesuatu dengan kekasihnya, apalagi ketika dia meminta waktu istirahat lebih cepat dan memintanya agar tidak memberi ijin siapapun masuk.
Tapi ini sudah pukul satu lewat, jika dia tidak membangunkan Jack. Dia hanya takut akan membuat Jack marah padanya, mengatai dia tidak kompeten.
TOKTOKTOKK...
"Pak, adan punya jadwal untuk pergi."