Abang datang ke puskesmas sudah menangis, dia tidak bisa membendung perasan membuncah yang selama ini di tahan hanya untuk menjadi tenang selama pencarian istrinya. ibunya sudah di tangkap, sekarang hanya tinggal menemui Tika yang duduk di atas ranjang pesakitan dengan tampang pucat.
"Byy..."abang memanggil pilu sang istri.
Tika menoleh dan menangis segera, dia menerima pelukan erat nan hangat yang di rindukan. semu abeban di hatinya terangkat, rasa takut itu kini berubah menjadi rasa aman dan nyaman.
"Bang... abang.... abang..."Tika terus meracau memanggil nama suaminya.
"Iya ini abang, ini abang... maaf.. maaf karena bikin kamu kayak begini..."