Candra kembali dengan wajah babak belur, walau begitu itu masih lebih baik dari pada memilih memotong tangannya sendiri. Dengan kaki pincang dia masuk ke dalam rumah di mana anak buahnya berada, dia melewati mereka dengan tampang garang penuh akan amarah dan dendam. Dia benci pada sosok Jack yang selalu saja berhasil membuat dia semakin jelek di mata ketua, kalau saja dia bisa menangani hal itu tanpa perlu mengadu.
Saat ini dia masih baik-baik saja. Tapi kalau sampai mmebuat satu kesalahan, ketua akan menghabisinya dengan satu kali pukulan. Candra masih tidak terima dengan Jack yang selalu saja menjadi sok dan tidak tau diri, di sini dialah ketuanya kenapa dia belagu sekali.