Mereka berhenti untuk melihat-lihat, kawasan rumah Farhan yang lumayan sepi sebelum membopong tubuh tua yang tidak sadarkan diri itu ke pinggir jalan. Mereka hanya melakukan perintah bagi mereka yang berani membayar, ini sebuah pekerjaan yang sangat mudah bagi mereka. Sudah beberapa kali mereka mendapatkan permintaan seperti ini dari para petinggi, jadi bukan hal susah menerima permintaan istri kedua dari seorang pejabat.
Setelah di taruh, mereka segera pergi.
Tidak lama setelah mobil menghilang, tuakng bersih-bersih jalan dengan pakaian orennya menaiki motor Nozomi pengakut sampah, memeriksa gorong-gorong untuk menemukan tubuh terbujur di sisi selokan.
"Astaga!!"
Dia memegang dada, sebelum mendekat hati-hati dan melihat jika gerakan dadanya naik turun mengartikan manusia ini masih hidu jadi dia memegang bahunya, menggoyangkan untuk membangunkan siapa tau dia orang gila yang nyasar ke komplek mewah.
"Bu... bu bangun, jangan tidur di sini."