WARNING!+
Decapan bibir yang saling bersentuhan terdengar, abang melumat dengan agresif bibir Tika yang sudah memerah bengkak penuh saliva keduanya, sebelum bibirnya beralih kembali ke leher sang istri yang kini tubuhnya sudah bergerak gelisah, tangannya meremat rambut bagian belakang abang dengan serampangan.
Tika tidak tahan tiap kali abang memujanya dengan bibirnya, tapi kemudian tiba-tiba saja abang berhenti untuk memandang wajah istrinya yang sudah memerah. Suhu tubuh Tika juga jadi lebih panas setelah abang sentuh dengan tangan dan bibirnya, abang menoleh ke arah lamput tidur di sisinya untuk kembakli melihat wajah sang istri di antara keremangan.
Sangat cantik dan begitu menggairahkan.
Abang kembali turun dan hal itu membuat Tika malah merintih kecil, sebab tubuh mereka berdua sudah sangat polos dan ujung selatan yang yang mengeras menyentuh pintu masuknya.