"Sehat, adik Aa bakalan sehat."Kata Tara mengikuti usul adiknya untuk mengganti panggilan.
Dia akan ikuti jika itu bisa membuat adiknya cepat sembuh walau merasa jijik menyebut dirinya Aa dan bangun dari keterpurukan ini walau tidak terlihat.tetap saja Tara merasakan kegetiran dan dia bisa melihat lebihjelas di paras Farhan ketimbang adiknya yang bisa menutupi, suami adiknya ini sama sekali tidak menutupi kekecewaannya.
Sedang abang tengah menerima panggilan dari Farrel, dia keluar sebentar dari kamar seakan tidak ingin Tika tau apa yang sudah terjadi sebelum dia mendapatkan informasi valid. Tidak lama setelah itu abang masuk lagi langsung pamit, walau dia berusaha tersenyum di hadapan istrinya itu tidak bisa menutupi rautnya yang mengeras menahan emosi.
"Jangan nakal, Hana kalau mbakmu ngrengek mau nasi goreng jangan kasih."
"Siap komandan."Jawab Hana cepat.
Kemudian abang beralih bersalaman dengan Lutfiya."Kak, titip Tika ya."