Mirna berteriak, dia sudah tidak peduli lagi yang dia lakukan hanyalah menendang dan memaki pada pengawal yang membawanya masuk kembli ke kamar dan mengunci. Ini bukan kamarnya, lebih tepatnya kamar gudang yang berisi kardus dan beberapa barang lama.
"Sialan! Kenapa kalian mengurung aku di sini?!!"
Mirna menggigit jari-jarinya dengan gelisah, kalau sampai begini artinya dia memang sudah ketahuan.
Dia akan di penjara, atau parahnya di penjara sekaligus terkena denda. Dia harus lari dari sini, tapi bagaimana. Di sini hanya da ventilasi udara kecil, tidak bisa untuk keluar dari situ. Sangat tidak mungkin.
.
.
Farrel memegang ponselnya, mendengarkan dengan seksama suara Hana yang bergetar menangis. Adiknya sudah bisa di hubungi dan langsung mengabarinya jika anak abangnya telah luruh, Tika keguguran karena memakan obat keras yang sangat tidak cocok bagi ibu hamil dan janin yang tengah berkembang.
Yang artinya keberadaan Mirna itu benar-benar sesuatu yang mencurigakan.
