Dia mengambil ponsel segera, dia tidak punya kesempatan untuk menangis saja. Dia akan kabari tuannya jika mungkin saja dia akan gagal dan meminta pertolongan. Dia menelpon nomor itu dengan tangan bergetar. Berdoa dalam hati, karena dia berbuat jahat maka ketika masalah ini menimpa Mirna mulai ketakutan.
Di luar, Bu Ipah membuka pintu dengan tampang tidak enak, dia melihat tuannya itu berjalan langsung ke dalam rumah setelah menyapanya. Sungguh majikan yang ramah tetapi jika Mirna membuat masalah tamat riwayatnya, dia benar-benar akan terkena imbas sebab merekomendasikannya pada Farhan.
"Tuan, mau minum dulu?"Tanya bu Ipar mengikuti langkah Farhan menuju lantai dua.
"Nanti, saya mau liat istri dulu mbok."Balas abang dengan wajah serius.
Soalnya dia tengah di landa khawatir.
"Istri saya ada di kamarkan mbok?"Tanya abang kemudian menghentikan langkah.