Dia sudah di beri uang muka, orang di rumah ini belum ada yang bangun selain bu Ipah yang sedang membeli sayur segar di depan komplek. Dia bisa memberi dosis ke jus sang nyonya yang baik hati dan imut itu, Miena tidak tega. Tapi jika uang itu bisa membuat dia hidup enak seperti sekarang ini dia passtinya mau sekali.
"Saya minta maaf ya, karena berbuat begini."Kata Mirna tanpa perasaan, ucapannya hanya di mulut tidak sampai hati.
Karena dia tengah dalam perasan tamak dan dengki, dia iri melihat tuannya hidup dengan begitu enak dan bermewah-mewah. Tanpa alasan hal itu membuat dia benci pada situasinya saat ini. Setelah tiga hari, dia baru melakukan ini dua hari setelah dia bekerja dan melihat dengan seksama. Istri tuannya sangat baik dan pengertian ketimbang adiknya yang terus saja memandang dia rendah.