Alana membuang asal benda yang ada di genggamannya, dirinya menangis histeris didalam kamar mandi, kedua tangannya menjambak rambutnya asal, kedua bahunya berguncang hebat bersamaan dengan tangisnya yang pecah .
Bagaimana alana harus bicara nanti dengan papanya? Bahwa dirinya tengah mengandung anak yang dia sendiri tidak tau siapa ayah dari anak yang tengah di kandungnya ?
Alana mengambil ponsel yang berada di westafel kamar mandinya untuk menghubungi seseorang yang sangat dibutuhkannya di saat-saat seperti ini.
" ha ..hhaaloo " ujar alana terbata2 menahan isak tangisnya .
...
" lo bisa kerumah gue sekarang ngga? " tanya alana dengan suara bergetar . Alana mematikan sambungan ponselnya dan kembali terisak. Sudah hampir setengah jam alana masih berdiam diri di kamar mandi, tangannya memukul pelan perutnya ia enggan untuk keluar kakinya terlau lemas melangkah . Sampai tiba seseorang mengetuk pintu kamar mandinya dari luar .
" al lo di dalem kan al " ujar keisya yang tengah mengetuk pintu kamar mandi alana dari luar, yaaa .. yang alana butuhkan saat ini hanyalah keisya sahabat satu-satunya yang ia percaya .
Hening .. tak ada jawaban dari alana .
" al buka al, lo kenapaa ? Cerita sama gue al " ujar keisya masih mengetuk pintu kamar mandi alana .
Krekk
Suara dari gagang pintu kamar mandi alana terdengar, tak lama pintunya terbuka, menampilkan sosok alana yang sudah terlihat kacau. Rambutnya berantakan, wajahnya sembab dan pucat pasi
" kesss " ujar alana bergetar tak lama tangisnya kembali pecah
" ya ampun al, lo kenapa ? Cerita sama gue, kenapa gini ? " ujar keisya terdengar lirih dengan segera ia memeluk alana yang tengah terisak mengusap punggung alana yang bergetar .
" kesss " panggil alana yang masih sesenggukan .
" iyaa al, gue disini lo tenangin diri lo dulu yah, coba cerita pelan-pelan lo kenapa?" Ujar Keisya masih mengusap punggung alana
" gue, gue hamil kess " isaknyaa kepalanya ia tenggelamkan dicuruk leher keisya semakin dalam .
Keisya mematung, dirinya terlalu syok mendengar perkataan alana
" mm..mmaksud lo al ? " tanya keisya terbata-bata, dan menarik kedua lengan alana dari dalam pelukannya agar keduanya saling menatap .
" gue hamil kes, gue hamil " ujar alana di sela-sela tangisnya
Keisya menggelengkan kepalanya tak percaya, matanya memanas terlihat jelas genangan air mata di kedua pelupuk matanya .
" lo hamil sama siapa al ? " suara keisya terdengar serak
" gue tau lo bukan orang yang kaya gitu " lanjut keisya yang juga tengah ikut menangis .
" kita duduk yuk di kasur, lo cerita pelan-pelan ke gue " ujar keisya menarik tangan alana lembut untuk duduk di tepi ranjang .
" gimana ceritanya al lo bisa sampe kaya gini ? "
Alana menceritakan semuanya yang terjadi pada malam itu, bagaimana dirinya menahan pusing yang ada di kepalanya, dimana seorang pria yang tiba-tiba datang dan memberinya sebuah minuman, dimana dia merasakan suatu yang aneh pada tubuhnya dan berakhir tak sadarkan diri karena rasa pusing yang mendominasi juga di mana ia terbangun di apartemen pria yang tidak di kenalinya itu .
Tangis keisya benar-benar pecah, segera ia memeluk alana dengan erat, rasa bersalah menghampiri dirinya, jika saja keisya tak memaksanya untuk datang, jika saja keisya menuruti perkataan alana untuk sebentar saja berada di sana, jika saja keisya tak menerima tawaran revan untuk bicara pada malam itu mungkin sahabatnya ini ga akan mengalami hal seperti ini.
" al .. maafin gue al.. " ujar keisya disela-sela tangisnya .
" kalau ajah gue kemarin ga maksa lo, ga ninggalin lo sendiri pasti lo gakan ngalamin hal kaya gini "
"Maafin gue all , maaaff .. " ujar keisya dengan nada penuh penyesalan , alana merenggangkan pelukan keduanya dan menatap keisya kembali .
" engga kes, ini bukan salah lo, guenya ajah yang ga bisa jaga diri dengan baik. Ini udah takdir tuhan kes " ujar alana tersenyum paksa, ia tak ingin keisya merasa bersalah atas dirinya, karena memang ini bukanlah salah keisya.
" gue janji al, gue akan bantu lo untuk cari siapa ayah dari anak yang lo kandung " ujar keisya bersungguh-sungguh .
" gue nanti minta bantuan arga buat nyari tau itu "
Alana tersenyum dan menggelengkan kepalanya .
" ga usah kes , gue juga ga mau ngerepotin arga, gue ga mau arga juga merasa bersalah sama gue " ujar alana
" engga al, mau bagaimana pun juga dia harus tanggung jawab sama apa yang udah dia lakukan , gue sama arga akan bantuin lo , arga perlu tau, cuma dia yang bisa bantu kita untuk cari tau cowok itu " ujar keisya kembali memeluk alana .
" jangan kasih tau anak-anak kampus yah kes
kalau gue hamil"
" ngga akan al"
Keduanya sama-sama menangis dalam pelukan.
" lo akan bilang apa al ke papa ? " tanya keisya dengan hati - hati. Alana menggelengkan kepalanya ,
" gue bingung kes, gue takut papa marah. Tapi bagaimanapun juga papa harus tau hal ini" ujar alana dengan tatapan kosong .
" kess " panggil alana pelan, keisya hanya menatap alana menunggu kalimat selanjutnya yang akan keluar .
" apa sebaiknya gue gugurin ajah? Janin yang ada di dalam perut gue " tanya alana dengan sorot pandangan kosong
Keisya tersentak kaget dengan penuturan
yang di ucapkan alana,
" al lo gilaa? Engga engga, lo ga boleh gugurin janin yang ada di dalam perut lo, dia ga salah al " ujar keisya pada alana,
" tapi gue belum siap kes, jadi seorang ibu. Gue takut kes semua orang akan mojokin gue , gue takut semua orang ngecap gue jadi perempuan yang bukan baik-baik dan ga ada lagi yang mau temenan sama gue " lirih alana .
" engga al, lo ga perlu takut, lo ga perlu khawatir okey?, walaupun semua orang berpandangan jelek sama lo, ga usah lo pikirin. Masih ada gue al, masih ada gue, gue janji ga akan ninggalin lo dalam keadaan apapun, gue bakal nemenin lo sampe nanti bayi itu lahir, tp please jangan sekali sekali berpikir untuk coba gugurin kandungan lo, dia ga salah apa-apa al. Dia cuma titipan tuhan yang seharusnya lo jaga dengan baik , lo percaya kan al sama gue? Dalam keadaan apapun lo, gue sebagai sahabat ga akan ninggalin lo al " ujar keisya menggenggam jemari alana menguatkan alana yang ada di hadapannya
" pokonya lo harus banyak istirahat al, makan yang teratur jangan sampe dede bayik kelaperan , lo harus jaga kandungan yang ada di perut lo oke ? Gue ga mau sampe lo punya pikirian untuk nyakitin diri lo apalagi sampe ngegugurin kandungan lo " lanjut keisya masih dengan senyuman yang terukir di wajah cantiknya .
" thanks ya kes, lo masih mau jadi sahabat gue sejauh ini " ujar alana, sudut bibirnya sedikit terangkat membalas senyuman keisya .
Aku ga tau apa yang akan terjadi nanti di kehidupanku kedepannya , yang jelas untuk saat ini aku masih bersyukur Tuhan masih memberiku seseorang yang mampu membuatku bertahan :)