Hei, orang yang bernama Kenzie ini benar-benar kurang ajar!!
Dia mencium ku, MENCIUM KUU!!! ASTAGA CIUMAN PERTAMA KU!!
"APA YANG KAU LAKUKAN SIALAN!!" Ujar ku pada Kenzie dengan ekspresi menyeram kan.
"APA KAU TIDAK PUNYA SOPAN SANTUN HAH? MAU MATI KAU?!!" Ujar ku lagi, aku benar-benar merasa di leceh kan oleh nya, seenaknya saja mencium ku, walaupun aku terlihat berandalan, aku masih punya harga diri.
Melihat diri ku yang emosi, Mira segera menghampiri ku dan menahan diri ku yang sangat bernafsu membogem Kenzie.
"Lea, sudah ya, ayo kita pulang" Ujar Mira sambil menahan ku.
"LEPAS KAN AKU MIRA!! BIAR KU HAJAR DULU LELAKI TAK TAU DIRI ITU" Ujar ku masih dengan emosi yang meluap.
"Wah, dia mengamuk~" Ujar Kenzie dengan santai nya saat melihat ku yang sedang memberontak di pelukan Mira.
"Itu karena ulah mu Kenzie" Ujar Exel
"OI KORAAAAAAAAAAA" Ujar ku sambil berusaha menggapai Kenzie untuk ku cakar wajah tampan nya Itu.
Namun orang bernama Kenzie Itu Cuma senyum gaje pada ku.
"K-kalau begitu kami Pergi dulu Exel, Kenzie-san, kami permisi" Ujar Mira sambil tersenyum gugup.
"KOOORRRAAAAAAAA!!!!" Ujar ku Masih marah-marah gak karuan.
"Lea diam!!!" Ujar Mira sedikit membentak ku, Hiiiiiiiiikkk Kowaiiiiiiiiiiiiii.
"Baik" Aku pun langsung diam, ketimbang Mira murka, dia kalau marah kek gorila.
Sedangkan Kenzie masih menatap kami yang mulai menjauh, Dan aku yang melihat nya pun langsung memberikan dua jari tengah ku pada nya.
"Menarik sekali" Ujar Kenzie.
"Yaaa, seperti nya akan sedikit sulit" Ujar Exel.
"Kita lihat saja nanti" Ujar Kenzie sambil tersenyum penuh arti.
.
.
.
.
.
.
SKIP
.
.
.
.
.
.
.
Pagi hari di rumah sederhana di tokyo.
.
.
.
KRIIIIIIIIIIIIIIIIIINNNNNNNGGGGG!!!
.
.
.
"ALARM SIALAN, GANGGU MIMPI INDAH KU SAJA!!!" Ujar ku mengawali pagi dengan teriakan merdu yang membangunkan para tetangga.
"Hhhhh, Selamat pagi dunia, hari ini aku juga harus bekerja,
Yosh.. Saat nya bersiap-siap,
Semoga ada hal menarik hari ini.." Ujar ku dan aku pun pergi siap-siap buat kerja.
Setelah selesai bersiap-siap, Azalea pun langsung pergi kerja.
"Ohayooo sekaii
Good morning world~" Ujar ku sambil jalan sambil nyanyi, dan sesekali menyapa tetangga nya.
Ramah kan aku.
"Ohayou Lea" Ujar Mira menyapa.
"Ohayou Mira"
"Mau pergi kerja?" Tanya Mira.
"Gak, mau mancing, (¬_¬)
Jelas-jelas aku rapi cantik wangeh bak dewi bulan gini gak kerja, mata mu rabun atau apa?" tanya ku pada nya.
"Selo aja ngapa, btw..
ini hari pertama ku bekerja di kantor super besar dan mewah itu, aku jadi sedikit gugup" Ujar Mira.
"Santai saja aho, nanti kau akan terbiasa kok" Ujar ku sambil sedikit menyemangati nya.
"Mmmm, thanks Lea" Ujar Mira sambil mengeluarkan senyuman langka nya.
"Sama-sama
Oh, bis nya datang, ayo pergi" Ujar ku sambil masuk ke dalam bis.
"Tungguin ngapa begok" Ujar Mira sambil berlari menyusul ku.
Dan kami pergi kerja bersama, kebetulan bar tempat ku kerja dan kantor Mira bersebrangan, jadi kami selalu pergi bersama.
.
.
.
Setelah sampai di tempat kerja, mereka pun turun dari bis.
"Yoshhh, kita sampai" Ujar ku.
"A-a-a-ku gugup sekali" Ujar Mira sambil Nggeter gaje.
"Ya ampun Mira, rilex, jangan gugup,
Santai saja" Ujar ku pada nya, dan Mira terlihat menarik dan menghembuskan nafas untuk menenangkan diri nya.
"Tarik nafas, buang, tarik nafas, buang
Huffttt, okeh,
Aku sudah mendingan, arigatou Lea" Ujar Mira.
"Sama-sama
Kalau begitu aku pergi dulu,
Jaaa neee" Ujar ku sambil masuk ke dalam bar tempat ku kerja.
.
.
Mari kita beralih ke Kenzie.
Kenzie menaikki mobil miliknya, lalu menuju perusahaannya..
"Selamat datang kembali Tuan." Ujar seseorang yang bersama Kenzie.
"Hn, apa ada masalah Zero?" Tanya Kenzie pada nya, yang bercode name Zero.
"Mari bicarakan di ruangan rahasia seperti biasa tuan." Ujar Zero.
Dan mereka berdua pun menuju tempat rahasia.
"Jadi begini, tahanan yang anda tangkap beberapa minggu lalu telah melarikan diri." Ujar Zero.
"He?? Kemana dia terlepas??" Tanya Kenzie.
"Hasil pelacakan ku, dia menuju ke bar yang terkenal itu." Jawab Zero sambil menunjukkan sebuah bar terkenal.
"Hhhh, aku akan kesana" Ujar Kenzie sambil berlalu pergi.
"Ta–tapi tuan!! Yah sudah pergi aja dasar_-" Ujar Zero lelah dengan tingkah majikan nya yang seenaknya saja.
Lalu Kenzie pun bergegas menaiki mobil dan capcus menuju bar yang terkenal itu.
.
.
Sesampai nya Kenzie di bar dia langsung jadi pusat perhatian, bagaimana tidak?
Dia masuk ke bar dengan menggunakan masker dan kacamata untuk menutup identitas dirinya
Para penghuni disana pun hening, melihat kedatangan seseorang yang sangat kenali
"Kyaaaaa Kenzie-sama kemari!!!" Teriak para wanita
"Kenapa Tuan Direktur itu kemari dah? Apa emang sering kesini yak?" Para lelaki malah ghibah dan saling bisik ke teman nya.
"Ck!! Padahal diriku sudah ditutupi masker dan kacamata dan mereka masih bisa mengenali ku? Apa aku terlihat mencolok ya?" Gumam Kenzie.
Iye bang lu mencolok sekali sih
Kenzie pun duduk didekat jendela di bar itu, dia pun melihat alat pelacaknya dan melihat kemana arah si mangsanya pergi.
Tak lama kemudian aku pun mendatangi seseorang yang kelihatan mencolok yang duduk di dekat jendela.
"Selamat Siang tuan
Ingin pesan apa?" Tanya ku pada nya.
Sedangkan seseorang itu alias Kenzie yang mendengar seseorang berbicara pun, tidak berhenti melihat alat pelacak tersebut.
"Hn.. Birr yang terbaru" Ujar nya.
Kenzie tak perduli sama sekali ketika seseorang berbicara, dia terlalu fokus memerhatikan alat pelacak tersebut, dia masih belum sadar kalau itu Lea.
Dan Lea pun tak menyadari kalau itu Kenzie.
"Hmmm.. Baiklah,
Ada yang lain?" Tanya ku pada nya.
"Tidak" Jawab Kenzie dengan singkat.
"Baiklah, akan saya ambil kan" Ujar ku sambil berlalu ke counter bar dan mengambil pesanan nya.
Tak lama kemudian aku kembali menghampiri nya sambil membawa pesanan nya.
"Ini tuan pesanan anda, silahkan di nikmati" Ujar ku pada nya.
"Hn, terima— Lea?" Ujar lelaki itu, hei dia tau nama ku dari siapa?
tunggu, suara nya seperti tidak asing.
"K-KAU?!!! APA YANG KAU LAKUKAN DI SINI HAH??!!" Ujar ku spontan sambil ngegas saat melihat Kenzie di hadapan ku.
"Heeee, terserah ku dong mau di mana, lagipula aku sedang ada pekerjaan di sekitar sini" Ujar nya sambil tersenyum menyebal kan.
"Cih terserah mu lah" Ujar ku sambil berlalu masuk ke dalam bar.
"Astaga, masih saja marah" Ujar Kenzie sambil terkekeh pelan.
Saat Kenzie sedang memperhatikan Lea, Tiba-tiba musuh yang di cari nya terlihat dan menyeringai ke arah nya.
Mengambil pistol nya dan mengarahkan ke Lea.
"LEA!! AWAS!!!"
.
.
.
.
DOOOORRRRRRR!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
Terimakasih sudah membaca 🤗