Mobil melaju kearahku, aku tersadar telah berbaring di ruang penuh bau obat...tanganku? seorang pria memegang tanganku
"kamu udah sadar? maafkan aku?"
aku hanya terdiam mendengarkannya berbicara "tunggu, kamu siapa? aku..kenapa begini?"
aku pusing, dan ...
Masih di suasana yang sama saat terakhir kali aku tak sadarkan diri, aku melihat kearah perutku yang mulai agak buncit seperti perut orang yang sedang hamil, atau mungkin
"ya ampun aku siapa? siapa dia? ada apa dengan perutku?"
aku memegang kepalaku yang terasa begitu berat
"Vina, kamu dan bayimu nggak kenapa" kok, aku Dion saudara kandungmu, aku kakakmu"
aku menatapnya, berusaha mengingat siapa dia
"aku tidak mengenalmu, aku juga tidak tau siapa diriku dan kamu bilang aku ..kandunganku, dimana suamiku?"
dia menatapku sedih, mengusap kepalaku
"Aku juga nggak tau vin, aku hanya tau kamu tinggal bersama Om Rangga, aku juga sudah menghubunginya dan aku akan menanyakan padanya mengenai kebenaran dari kandunganmu"
"om Rangga"
serasa terenyut hatiku seketika mendengar nama itu, aku takut, kesal, sesak, aku tak ingin melihatnya,
"aaahhhhhh Aku takut..." aku sambil mengangis tersedu, entah mengapa aku benci mendengar namanya
"kamu kenapa vin, maafin kakak karena kakak tinggalin kamu selama ini, maaf"
kakakku sambil menampakkan wajah menyesalnya