"Haha, aku hanya bertanya saja. Sayang sekali, padahal aku juga mau ikut berkunjung," tatapan rendah, "ah... Tetapi sudah telat, ya? Karena kau sudah lebih dulu menemuinya," membuka kipas dengan anggun.
"Memangnya kau tidak bisa kesana sendiri? Kau kan bisa menemuinya secara pribadi tanpa aku."
Tersinggung, "apa katamu?"
"Hah... Sudahlah, tak ada gunanya bicara dengan Kakak. Lebih baik aku kembali berlatih."
"Dasar adik kurang ajar," melirik Ilona yang berjalan menjauhinya.
"Kenapa ribut sekali?" gadis berambut pirang lurus menghampiri Kakak Sulungnya, Theresia, yang tengah berdiri di tinggalkan oleh Adik Keduanya, Ilona.
Mengerutkan dahi tanda tak suka, "kenapa kau ada di sini, dan tidak di kamarmu? Seharusnya kau bebas masih beberapa hari la---" ucapannya terpotong oleh Adik Bungsunya sendiri.
Sembari menyeringai sombong, Adik Bungsunya itu berkata, "kenapa? Apakah Kakak ada masalah dengan itu?"
