Villiana menghela napas seraya menatap anak kesayangannya. Wanita yang memiliki mata sendu ini pun memeluk anaknya.
"Oke ... oke. Maafkan Mama, Cyra!"
Villearisa tersenyum dengan terpaksa. Ia teringat perkataan ayah kandungnya agar tidak membuat Villiana mencurigai mereka berdua.
"No problem, Ma. Aku hanya kelelahan hingga menjadi sensitif seperti ini."
Villearisa membalas pelukan Villiana seraya memejamkan matanya sebentar.
"Lalu, kau kembali ke Inggris dengan siapa?"
"Hanya seorang diri. Namun, aku bertemu dengan Jonathan. Itu sebabnya aku mengajak dia ke sini setelah menerima kabar duka dari Papa dan Mama."
"Oh, Jojo? Apakah dia ke sini bersama Sabrina?"
Villearisa menggeleng. Jika aku menceritakan kejadian bagaimana aku dan Jojo menjadi seperti ini, apakah Papa dan Mama akan membunuhku atau tidak menganggap ku sebagai anak mereka lagi?! Tidak! Kedua orang tuaku tidak boleh tahu akan hal ini! Aku akan menutup mulut busuk Jojo secepatnya! teriak batin Villearisa.