Chereads / MARRY THE TWINS / Chapter 49 - I don't Mind!

Chapter 49 - I don't Mind!

"Hmm ...."

Kleiner mendesah dan menggeliatkan tubuhnya. Ia menatap tangan Vyschella yang sedang memeluk perut sixpack-nya. Ia merasakan tidurnya malam tadi sangatlah nyaman di sepanjang hidupnya. Ia mengulurkan tangannya meraih ponsel yang diletakkan di atas bantal.

"Siapa yang mengirim ku pesan sepagi ini?"

Kleiner membuka fitur pesan pada ponsel pintarnya. Ia membaca notifikasi yang masuk yang salah satunya berasal dari sahabat baiknya yang kini menetap di Moskow, RusiaーDaniel Shevchenko.

Daniel : Kley, ada apa kau menghubungi ku?

Kleiner teringat bahwa malam tadi sebelum tidur, ia menghubungi sahabatnya untuk menanyakan beberapa hal. Pria itu pun segera membalas pesan masuk tersebut.

Kleiner : Sejujurnya, aku ingin menanyakan pendapatmu mengenai beberapa rencana ku ke depannya dengan Cia.

Kleiner merubah posisinya. Ia mengangkat tangan Vyschella perlahan tanpa membuat wanita itu terbangun. Tidak butuh waktu lama, Daniel pun membalas pesan Kleiner.

Daniel : Katakan saja!

Kleiner : Akhir bulan nanti, aku akan mengajak istriku pergi memenuhi undangan teater Bolshoi, Moskow, Rusia.

Kleiner tanpa ragu membalas pesan tersebut. Dan tanpa ia sadari, senyumnya mengembang seiiring dengan kedua matanya yang bersinar membayangkan raut kebahagiaan sang istri saat mereka berada di teater Bolshoi nanti.

Sambil menunggu balasan dari sahabatnya, Kleiner membelai lembut rambut Vyschella dan sepertinya wanita muda tersebut tidak terganggu sama sekali dengan sentuhan suaminya.

"Hmm ...."

Kleiner mendaratkan kecupan selamat pagi di kening Vyschella yang masih tertidur. Ia memandangi wajah imut istrinya seraya memainkan hidung bangir milik wanita dua puluh satu tahun ini.

Daniel : Itu bagus. Mari kita bertemu di sana dan aku akan menjadi pemandu wisata dadakan untuk kalian!

Kleiner : Bantu aku untuk menyiapkan segalanya karena aku akan mencoba membuka hatiku untuknya!

Daniel : Tidak masalah! Kau harus menciptakan cerita cinta versimu sendiri dan lupakan wanita penipu ituーVillearisa! Apakah kau akan mengutarakan isi hatimu padanya, Kley?

Kleiner : Jangan gila kau, Daniel! Tapi, terima kasih atas saran mu. Sampai jumpa di Moskow!

Kleiner mengakhiri percakapannya dengan sahabatnya. Ia meletakkan ponselnya di atas meja lalu beranjak dari ranjang. Sesuai dengan niatnya, pria itu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya sebelum Vyschella terbangun.

Byur byur byur!

Kleiner masih memikirkan apa yang dikatakan Daniel padanya. Ya, setidaknya dengan mengatakan isi hatinya kepada Vyschella, akan membuatnya lega, tetapi harga diri adalah segalanya bagi pria kelahiran London, Inggris, ini.

"Apakah yang akan kulakukan sudah benar? Aku hanya melakukan apa yang ingin kulakukan! Tidak perduli apa pendapat orang lain tentang diriku dan Cia, karena dia tetaplah istri sah yang akan aku akui!"

**

Vyschella mengucek matanya. Ia baru saja membuka mata karena mendengar suara air dari dalam kamar mandi. Ia mencari-cari keberadaan sang suami yang entah berada di mana.

"Hmm, apakah dia sedang mandi?"

Anak kembar dari keluarga Demougust itu pun mengedarkan pandangannya sambil bertanya-tanya.

"Bukankah aku duduk di ruang tamu? Lalu, siapa yang membawa ku ke kamar?"

Vyschella menyandarkan dirinya seraya memainkan ponsel. Ia melihat-lihat sosial media miliknya.

Tak tak tak!

Kleiner berjalan menghampiri ranjang. Ia melihat Vyschella sedang bersandar sambil memainkan ponsel.

"Kau sudah bangun? Pergilah mandi! Kita akan sarapan bersama di mansion utama."

Vyschella berhenti memainkan ponsel dan menatap Kleiner.

"Apakah harus?"

Vyschella mencoba merayu Kleiner agar tidak datang ke mansion utama. Karena ia tahu, bahwa sang nenek dan anak angkat keluarga Stonevrustarios akan mencari masalah lagi dengannya.

"Apa kau diizinkan untuk bertanya atau menyampaikan pendapat?!"

Kleiner mengancingkan kemejanya tanpa menoleh ke arah Vyschella. Ia melihat pantulan dirinya di cermin besar dekat ranjang.

"Ya, aku mengerti."

Vyschella bangun dan merapikan tempat tidur. Segera setelah itu, ia berjalan menuju kamar mandi sesuai dengan perintah sang suami padanya.

**

"Apakah kau tidak memiliki pakaian layak lainnya yang bisa dipakai?!"

Kleiner memasukkan kedua tangannya ke dalam saku. Pria dengan sikap dinginnya itu berjalan mendahului Vyschella.

Ada apa dengan pakaianku? Bukankah ini hanya pakaian santai? tanya Vyschella dalam hati.

"Jangan kenakan pakaian ini lagi di saat kau ke luar mansion!"

Kleiner menegur Vyschella seraya meliriknya. Ia kerap bersikap seperti itu jika sang istri memakai pakaian yang menurutnya seronok.

"Iーiya."

Oscar memperhatikan pakaian yang dikenakan oleh Vyschella dari atas sampai bawah. Ia menggelengkan kepalanya seraya mengerti maksud tuannya.

Jika Anda tidak suka Nona mengenakan pakaian seperti ini, mengapa hari itu Anda membelikan begitu banyak pakaian terbuka untuk dia kenakan, Tuan muda?! Oscar geram dalam hatinya. Kasihan sekali Nona Cia! Dia tidak pernah mendapatkan pujian dari suaminya sendiri.

"Silakan, Tuan muda!"

Salah seorang penjaga mansion utama membukakan pintu halaman belakang seraya menundukkan kepala.

Kini, mereka sudah sampai di bangunan mansion utama. Oscar tetap melangkahkan kakinya di belakang Kleiner dan Vyschella dengan setia.

Kleiner mendekati istrinya sambil merangkul bahu wanita itu.

"Mari kita mulai berakting layaknya suami istri, CiーCyra! Setidaknya di depan Kakek Bay."

"Ah?!"

"Ada apa? Apakah kau tidak setuju?"

Vyschella tetap bungkam. Ia enggan membuka mulutnya karena tidak pandai berbicara.

"Bahkan pendapatmu pun tidak akan berlaku untukku!"

Kleiner tidak berhenti merangkul istrinya yang sedang memikirkan arti dari ucapan sang suami.

Jika itu keinginanmu, aku bersedia. I don't mind, Kley! Setidaknya, aku bisa merasakan saat-saat indah bersamamuーpria yang bukan milikku! seru Vyschella dalam hati seraya menggigit bibirnya.

Kleiner tersenyum ketika mereka berdua memasuki ruang makan keluarga Stonevrustarios.

"Kley, Cyra! Kemari!"

Lorainne berteriak ketika melihat sepasang pengantin muda itu memasuki ruang makan. Ia berdiri merentangkan tangannya seraya menyambut kedatangan mereka.

"MaーMama ...."

Vyschella memeluk ibu mertuanya. Ia bisa mendengar detak jantung wanita cantik itu.

Ada apa dengan Mama? Mengapa sikapnya berubah? Dia menjadi lebih baik padaku, batin Vyschella seraya tersenyum.

"Ayo, duduklah!"

Ackerley meminta Vyschella dan Lorainne duduk di kursinya masing-masing. Sedangkan Daisy dan Alexa mengukirkan senyum dengan terpaksa.

"Selamat pagi, Kakek!"

Vyschella tersenyum ketika memberikan salam sapa kepada Ackerley sambil menundukkan badannya.

"Makanlah yang banyak, Cyra!"

Ackerley menganggukkan kepalanya seraya membalas sapaan Vyschella.

"Ya."

Vyschella menatap Ansell yang sejak tadi melihatnya. Raut wajah pria itu terlihat berseri-seri ketika menatap menantunya, tetapi entah apa yang membuatnya seperti itu.

"Halo, Papa. Selamat pagi!"

Vyschella pun segera menyapa ayah mertuanya karena ia tidak ingin dianggap menantu tidak tahu aturan lagi oleh Daisy.

"Ya, Cyra. Makan yang banyak! Kau dan calon cucuku membutuhkan nutrisi seimbang agar kalian berdua tetap sehat."

Daisy dan Alexa saling melemparkan pandang. Mereka berdua tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Ansell.

"Apakah menantu mu sedang berbadan dua?!"

Daisy meninggikan suaranya ketika bertanya kepada Ansell. Ia tidak ingin kalah mengambil langkah dari cucu menantunya.

"Apakah ada yang salah dengan perkataan saya barusan, Ma?"

Ansell sengaja melakukan hal tadi karena ia ingin menjauhkan Kleiner dengan cucu kesayangan DaisyーAlexa Vanderlyden Stonevrustarios.

"Oh, saya hanya ingin memastikan saja karena setahu saya, Nona muda dari keluarga Demougust mandul!"