Ansell meraih ponsel yang ia simpan di saku celana. Keningnya berkerut ketika membaca nomor panggilan telepon masuk di layar ponselnya.
"Hmm? Siapa dia?"
Merasa tidak mengenal si penelepon, Ansell pun memilih untuk mengabaikan panggilan masuk tersebut. Ia meletakkan ponselnya di dashboard mobil.
"Apakah si penelepon itu adalah Lora? Ya, bisa saja dia memakai nomor lain."
Ansell bersikeras bahwa si penelepon adalah istrinya sendiri.
Ddrrtttt!
Ponsel Ansell kembali bergetar. Namun kali ini, bukan dari nomor tak dikenal tadi.
"Lora?!"
Ansell membelalakkan kedua matanya ketika menatap nama sang istri di layar ponsel. Ia melirik kaca spion untuk memastikan tidak ada kendaraan lain di dekatnya. Tidak lama kemudian, ia segera menepikan mobil ke bahu kanan jalan.
"Ya, Lora?"
Ansell menjawab panggilan telepon dari Lorainne.
"Ansell, kau sedang di mana?"
Suara Lorainne terdengar sangat mencemaskan dirinya. Ansell segera menjawab dengan nada datar guna tidak memperkeruh suasana.
