Perasaan sesak semakin tidak tertahan di dalam hati Rina. Rina sadar, jika dia terus menuruti kemauan Eza. Dia akan lebih sedih. Air mata Rina yang semakin berlinang, membuat Eza melepaskan ciumannya. Eza mengendalikan hasratnya.
Menatap Rina dengan sangat hangat. "Aku tidak membayangkan Intan sama sekali ketika berhubungan dengan mu. Aku berani bersumpah atas asmaNya. Demi Allah aku tidak membayangkan wajah Intan. Aku sudah bersaksi demi nama Allah. Bahkan aku berani menanggung dosaku, jika aku melakukan itu. Maafkan aku yang bertindak sesuka hatiku. Tidak perlu lagi kukatakan apa pun. Kamu mau percaya kepadaku aku sangat bersyukur dan berterima kasih. Kalau tidak ya tidak papa. Jangan menangis lagi, aku akan pergi," ujar Eza yang terlihat sangat menyesal kemudian berdiri dan pergi meninggalkan Rina yang menangis.