Gerak cepat dari suaminya menahan wanita itu. Rina kembali berbaring. Eza mengangkat setengah badan dan menyangga kedua tangannya untuk menghimpit istrinya. Dia sudah berada di atas tubuh istrinya.
Kedua mata saling memandang, semakin berdesir perasaan unik dalam sanunari. Bibir merona sang istri membuat Eza tidak sanggup menahan keinginannya.
Eza menarik bibir Rina dengan bibirnya. Rina memejamkan mata, menikmati sesuatu yang diberikan oleh suaminya.
Tenggelam dalam perasaan yang mendebarkan bagi keduanya. Mengusap dengan lembut, setelah suasana panas Eza melepaskan dan bangun.
"Cepat mandi mari salat Dhuha." Eza bangun dan meraih ponselnya. Menggantungkan perasaan Rina yang terbuai akan godaanya.