Nyaris saja mobil mengalami kecelakaan lalu lintas. Eza dan Rina masih mengatur napas dan mengucap Hamdalah. Eza kembali melajukan mobilnya namun mata Rina tertuju kepada seorang nenek penjual koran. Hati Rina yang tulus tersentak.
Eza menghentikan mobil di depan toko handphone. Rina tersenyum dan menatap penuh harap.
"Kak. Apa boleh aku bersedekah? Kamu yang menafkahiku, jika aku mengeluarkan sedikit harta. Aku harus minta izin darimu."
"Silahkan. Akan sedekah kepada siapa?"
"Nenek di sana itu loh," tunjuk Rina.
"Aku yang akan memberikan. Bahaya, kamu kan ceroboh, sedang kendaraan berlalu-lalang banyak sekali. Jadi tunggu di sini dan diam saja. Jangan asal-asal membuka pintu juga."
"Ciye ... Kakak sangat mengkhawatirkan ku ... 'kan," ledek Rina merasa bahagia. Eza tidak berkata apa pun dan segera keluar dari mobil dan membawa kedua ponselnya.