Perasaan cinta semakin tumbuh di dalam hati Rina. Segala macam tindakan sekecil apapun dari suaminya, memang selalu membuat dia tak berdaya akan membendung perasaannya.
'Jangan terlalu mencintaiku,' ujar Eza dalam hati ketika Rina terus memandanginya. Setelah puas memandangi suaminya, dia menghirup embun pagi dari dalam mobil.
Mereka mulai menempuh perjalanan ke Jakarta. Rina tidak sabar, hendak menempati rumah mereka.
'Semuanya memang terasa singkat. Masya Allah ....' ucap Rina dalam hati, sambil menikmati pemandangan matahari yang akan terbit. 'Perasaannya, jelas saja masih tersisa untuk si arwah gentayangan itu. Namanya saja gentayangan ya pasti masih memenuhi pikirannya. Akan tetapi aku tidak akan mudah menyerah. Doa dan ikhtiar lebih kuat dari godaan arwah gentayangan itu,' batin Rina dengan keyakinannya.
Eza melirik singkat ke arah istrinya.