Menikmati cahaya lampu di malam hari dari ketinggian itu sangat indah. Menikmati luasnya bumi ciptaan Allah membuat setiap hamba bersyukur. Eza masih duduk sendiri, Rina turun dari mobil, setelah dia mendapat mimpi buruk.
Eza menoleh. "Dibangunin dari tadi malah tidur terus. Tunggu sebentar," ucap Eza kemudian membuka pintu dan mengambil sesuatu dari dalam mobil.
Melihat hamparan lampu yang menyala sempurna warna yang berbeda-beda Rina sangat terpukau. "Ampuni hamba yang sering mendustakan nikmat dariMu."
Eza mengeluarkan selimut dan sebuah kantong. "Sini," ajak Eza. Keduanya duduk bersama menikmati pemandangan. Eza menggelar selimut, lalu melingkarkan di atas bahu Rina. Rina menatapnya terpukau. Kemudian dia melihat ke arah lain.
'Mimpi yang barusan aku alami seakan nyata. Dia hanya mengatakan sayang kepadaku, belum ada kata cinta yang terucap,' ujar Rina dalam hati. Bibirnya bergetar hebat dan air matanya mulai berair.
Srettt!