"Bukan untaian kata di balik senja, bukan matahari yang akan tenggelam, tapi mentari telah membawa senja itu. Manusia hanyalah turob (debu), debu yang kotor namun bisa bersih. Pada dasarnya kita hanyalah insan yang mencari sesuatu, rasa bahagia, hura-hura, mencari kesenangan dunia, keabadian ini tak akan lama. Dulu aku tak bisa apa-apa, hanya menangis, lalu bisa bicara, lalu bisa berjalan dan tumbuh selama 29 tahun. Sangat singkat dan seperti mie instan." Mendengar itu Rina menatapnya. "Tidak mau menyuapi?" tanya Eza dengan wajah memelas. Rina menghela napas lalu mengambil mangkok bakso milik suaminya.