Tubuh Rina masih terasa hangat karena pelukan suaminya. Eza merasakan sesuatu yang basah dari pipinya. Rina melepaskan dengan tertegun. Eza menaikkan wajah Rina dengan kedua tangannya.
"Apa yang Intan tunjukkan kepadamu? Aku tahu dari tatapan mu tadi. Apa yang ditunjukkan kepadamu?" Eza bertanya lagi dengan menatap Rina. Rina menyingkirkan kedua tangan suaminya lalu berjalan sambil menutup mulutnya.
"Kenapa kamu diam saja. Aku tanya kepadamu Rina?" Eza terus mengejar Rina yang berjalan cepat. Rina tersandung dan jatuh. "Ceh ...." Eza mengeluarkan napas panjang kemudian jongkok dan menggendong istrinya.
Rina memberontak sambil memukuli bahu Eza. Eza semakin erat mendekapnya. Dia sama sekali tidak mempedulikan Rina yang bergerak aktif ingin terbebas darinya.