Setelah melakukan tindakan istimewa kepada suaminya Rina merasa malu sendiri. Dia terus menepuk pipi yang memanas dengan telapak tangan yang mendingin.
'Kenapa tadi aku menciumnya. Rasanya canggung dan bagaimana caraku menghadapinya,' ucap Rina dalam hati yang cemas.
Sedari tadi dia masih berada di kamar mandi sambil mondar-mandir.
"Katanya mau makan romantis cepat keluar. Aku yakin kamu di dalam tidak melakukan apa pun." Suara Eza terdengar sangat dekat, mungkin dia berada di depan pintu kamar mandi.
Ceklek. "Au ...."
Rina hampir saja terjatuh karena kakinya terpeleset, untung saja Eza menahan bahunya saat Rina akan tersungkur ke depan.
"Hati-hati dong ... kalau terkilir bagaimana?" tanya Eza menunjukkan perhatiannya Rina memandangnya.
"Kan Allah mengirimkan kamu yang melindungiku." Rina berkata dengan melepaskan tangan Eza Dia berjalan normal.
"Kalau aku tidak bisa melindungimu bagaimana?"