"Sebenarnya aku menyimpan rahasia. Dan aku sudah berjanji tidak akan mengatakan kepada Mas. Semoga allah mengampuni ku karena aku tidak menepati janji. Insya Allah nanti aku akan melebur janjiku. Aku sudah tidak sanggup lagi ketika Mas menderita karena hati." Ainun memberanikan diri.
"Katakan Ainun ...." Suara Sofil terpecah. Ainun sejenak mengambil napas lalu menghembuskannya.
Sangat terlihat jelas jika Ainun sedang mengatur kata-kata dalam hati. Menyiapkan, agar Sofil bisa menerima apa yang didengarnya. Sofil sudah tidak sabar. Dia sampai menekan lengan Ainun.
Keduanya saling menatap penuh tanda tanya. Ainun takut jika Sofil akan kecewa dan marah kepadanya. Ainun meneguk ludah.
"Gus Fatih koma." Ainun sangat cepat mengatakan itu. Mata Sofil terbelalak dan berkaca-kaca. Lekuk alisnya menurun. Deru nafasnya semakin cepat.
Dia lemah seketika dan duduk di serambi masjid. "Heh ... hiks hiks, est ... Ya Allah ... heh ... Hiks." Sofil merunduk dengan tangis yang sangat menyakitkan.