Setelah mengaji pagi Sofil dan Ainun bersiap ke Jakarta. Karena ingin melukis kenangan. Mereka memutuskan pergi dengan motor. Setelah pamit mereka berangkat. Sofil dan Ainun menikmati pemandangan luar biasa dengan semilir angin, menambah kemesraan.
"Baru kali ini pergi dengan sepeda motor?" tanya Sofil sambil memundurkab badan.
"Apa mas ... tidak dengar," kata Ainun.
"Makanya mendekat. Seperti orang lain saja," kata Sofil. Ainun pun memajukan badan. Tersentuhlah punggung Sofil.dengan bagian depan tubuh Ainun.
"Peluk ...?" tanya Ainun lalu melingkarkan tangan ke depan perut Sofil yang tertutup baju.
