"Apa?"
"Belajar filsafat dari buku berjudul Layla Majnun karangan Nizami Ganjavi (1141‒1209 M). Buku kesusastraan karangan seorang penyair terkenal asal Persia ini menceritakan kisah tak sampai antara Qais dan Layla. Kehebatan kisah ini menginspirasi dua tokoh sufi dunia Mbak. Imam Al Ghazali dan Jalaluddin Rumi. Mereka menjadikan cinta Qais dan Layla sebagai metafor cinta hamba pada Tuhannya."
Bilqis tersenyum. "Ada kejadian suatu ketika Qais mengajar anjing dari kampungnya Laila. Hati dan fikirannya fokus agar bisa berjumpa dengan Laila. Tanpa sadar dan tidak sengaja dia melintasi jama'ah yang sedang melaksanakan shalat berjamaah. Warga yang shalat itu marah kepada Qais. Qais berkata, "Demi Allah aku benar-benar tidak sengaja, aku terlalu fokus dengan cintaku. Sampai aku tidak melihat kalian. Jika kalian mencintai Allah dan fokus pasti tidak akan melihat dan tidak terganggu akan kehadiranku."