"Aku harus bagaimana? Ini memang wajahku Mas, apa Mas saat ta'aruf tidak melihat wajah ini?"
"Akukan sudah bilang. Aku ingin melihat wajahmu saat aku benar mencintaimu. Mencintaimu dengan tulus tidak memandang kecantikan dan kelebihan." Sofil menggelengkan kepala.
Sofil masih belum percaya dengan apa yang terjadi, dia merasa. Dia sama sekali tidak menduga jika, wanita cantik berseri itu adalah Ainun, karena dia mengira wajah itu milik istri Gus Za.
Baru kali ini dia mengamati wajah Ainun. Dia terbungkam dan tidak bisa berkata apapun.
Dengan keadaan lemas jantung masih dengan kencang. Masih merangkai kata-kata. Benar saja, dia sangat terkejut dengan apa yang terjadi.
Karena rasa yang masih belum percaya Sofil pun hendak keluar dari kamar Ainun. Ainun menarik tangannya.