"Apa yang membuat bosmu tertarik sampai membelikan mobil?" pertanyaan yang dilontarkan Sofil membuat Ainun menatapnya.
"Apa maksudmu? Aku tidak memberikan apapun. Makanya aku ingin segera mengembalikan," jawab Ainun tegas.
"Afwan. Kan aneh, seorang laki-laki sampai membelikan mobil," ujar Sofil sambil menggerakkan jari telunjuk dan menatap fokus ke jalan.
"Kang Barrak. Demi Allah. Jika dia mau memberikan apapun kepadaku silahkan saja, tapi aku tidak akan pernah menerimanya. Jangan berprasangka buruk tentangku. Jika aku sudah menjadi makmum dari istri dari seseorang, maka aku menerima nafkah dari suamiku apa adanya. Banyak ataupun sedikit aku akan mengatakan. Sukron kasirt husband," ucapan Ainun membungkam Sofil.
Kedua insan berada di dalam mobil, dalam perjalanan sedang, saling diam tanpa bicara. Ainun membuka ponsel dan terlihat asik dengan ponselnya.