Sofil berjalan cepat menuju mobil, namun Ainun tidak ada di dalam mobil. Dia menoleh kesana-kemari mencari Ainun. Matanya membulat ketika melihat gadis yang asik berbincang dengan wanita paruh baya glandangan.
Wanita bercadar itu terlihat sangat asyik dengan obrolannya.
"Dia memang tidak ada risih maupun jijik dengan orang-orang seperti mereka. Dia memang sangat istimewa namun tetap saja, aku merasa berat hati menjalani hubungan ini," gumam Sofil. Lalu berjalan menghampiri istrinya.
"Baru kali ini lo, Nak, aku bertemu wanita muslimah dan kamu baik sama aku. Walaupun beda keyakinan kamu tetap tetap baik kepadaku," ucapan Ibu itu membuat Sofil menghentikan langkah.
"Sudah seharusnya di negara kita itu bersikap baik kepada sesama manusia, tidak merendahkan satu dengan yang lain Bu ... aku pamit ya Bu," ucap Ainun berdiri. Sofil segera memutar badannya dia berjalan cepat.