[Assalamualaikum. Semuanya sudah membaik Bilqis itu sangat berbeda. Umi merindukanmu sangat, ini pesan suaranya.]
Chat dari Fatih.
[Assalamualaikum. Anak lanang bagaimana kabarnya? Umi Alhamdulillah baik, bolehlah sekali-kali menelpon. Est ... hiks hiks, Abah dan Umi sudah memaafkan Le, telpon ya. Umi dan Abah juga sangat berharap, agar kamu tidak menolak perjodohan. Kamu harapan besar Abahmu akan merasa tidak enak hati jika kamu menolak. Karena kamu pilihan Kiai Dahlan sejak kecil. Apa kamu tidak ingat kamu sering memberikan bunga ke Ainun. Itu harapan Umi. Namun sejujurnya Umi terserah lagi sama kamu. Umi tidak mau memaksa.]
Jelas Voice note dari Uminya. Barrak memejamkan mata.
"Matanya sangat indah dan jernih walau dia bercadar. Aku selalu mendekati Ainun dulu. Aku sering memberikan bunga berwarna ungu. Eh ... tapi semua sudah berbeda sejak itukan hampir dua puluh tahun. Ya Allah ... semakin rapuh hati ini," gumam Barrak.