Langkah Gibran semakin cepat. 'Kenapa Engkau mempertemukan kami kembali setelah hamba berusaha mematikan rasa untuknya. Ketidak keberdayaan ini membuat hamba bingung.'
"Stop! Maafkan Aku." Gadis itu menghalangi langkah Gibran. Berdiri tepat di hadapan Gibran sambil merentangkan kedua tangan. Gibran menghela nafas.
"Apalagi sih, maumu Diana? Tolong kasihani aku. Setidaknya kasihani aku dan jangan temui aku, aku sudah terima dengan semuanya. Tentang kita yang tidak mungkin bersama. Tolong jangan jahat lagi kepadaku." Gibran menelan salivanya dan kemudian berjalan berbalik arah.
"Kak Gibran Aku mau minta pengertianmu." Diana berbicara dengan sangat keras. Langkah Gibran terhenti.
'Aku harus menyelesaikannya sekarang juga. Semoga beban di dalam hatiku berkurang setelah aku mengatakan segalanya,' batin Gibran lalu berbalik arah, dia berdiri lima langkah dari depan Diana.
"Menghidupkan kembali waktu yang ada, ingatanku akan terhapus. Kata-kata yang tidak bisa kamu ucapkan