Tubuh bergemetar penuh ketakutan, Aqila yang terlentang di atas ranjang terus mengharap pertolongan.
Brouakkk!
"Kalian berani macam-macam?!" Suara dari ruangan depan mengundang perhatian Aqila. Pria itu segera keluar dari jendela dengan wajah ketakutan.
"Aqila ...." Gibran segera membebaskan adiknya dari ikatan kuat itu. Aqila menangis sesenggukan memeluk Gibran penuh ketakutan.
Gibran memberikannya minum. Sementara di ruang tamu, terlihat seorang pria dengan keren dan tangguhnya dia menghadapi tiga orang laki-laki itu. Tinjuan dan tendangan dihantamkannya ke mereka dengan gerak cepat dan terlihat jika dia sangat terlatih.
Si cungkring datang dari arah belakangnya Bara, dia berjalan pelan sambil membawa vas bunga, mengambil kesempatan saat Bara menghadapi pria gendut, dia berniat menghantam kepala Bara dengan vas bunga. Barra yang mendengar langkah dari belakangnya segera berputar arah dan menendangnya.
Sreeet!