Merasa bulu-bulu di leher dan tangannya berdiri. Aqila refleks memeluk erat lengan Barra.
Bara menghentikan langkahnya dan menoleh kepada istrinya yang berada di dekatnya. "Jangan menggoda jika kamu tidak ingin aku apa-apa kan."
Aqila pun melepaskan setelah ditegur seperti itu. Suara-suara aneh seperti hembusan angin yang begitu kencang, ditambah suara cekikikan yang terus didengar oleh Aqila, membuat Aqila benar-benar salah tingkah, bahkan refleks memeluk suaminya.
"Suara tawa itu terus terngiang-ngiang. Seperti suaranya mbak kunti." Aqila terus memeluk erat sambil memejamkan mata dan membaca ayat kursi dengan sangat cepat.
"Kalau mau peluk, peluk saja ... tidak usah berbicara hoax."
Mendengar itu Aqila kesal dan melepaskan suaminya. "Aku benar-benar dengar. Aku sama sekali tidak hoax. Om. Ihs ...." Aqila mengikuti langkah suaminya yang masuk ke dalam kamar mandi.